Welcome to My Blog

Welcome to My Blog ^ - ^

Jumat, 21 April 2017

Terakhir - Bokap pulih, karunia luar biasa dari ALLAH

Kepulangan ke Indonesia memberi harapan baru bagi bokap.

Bokap tetap rajin berobat ke RS dengan menggunakan BPJS, dan semua biaya pengobatan gratis, karena penyakit bokap termasuk kategori kanker, dan sudah masuk stadium di atas 2, mungkin 3, mungkin 4 karena kondisi bokap sebelum pengobatan (medis dan herbal) yang paling kelihatan adalah penurunan Berat Badan (BB) yang signifikan. 

Tahapan pertama bokap diberi suntikan obat yang akan diulang tiap 3 bulan apabila kondisi kesehatannya belum pulih.  Setiap hari harus konsumsi obat Casodex sebutir sehari dan harus dikonsumsi sampai dokter menganjurkan berhenti. Tiap bulan wajib kontrol ke dokter, dan cek darah (PSA).

Di bulan pertama PSA bokap 1,150 ng/ml , termasuk kategori sangat...sangat...sangat tinggi, karena menurut hasil rujukan laboratorium : kadar PSA dalam darah untuk kategori NORMAL adalah lebih rendah atau sama dengan 4 ng/ml ( nanogram per mililiter ), sedangkan 4 - 10 ng/ml ( sedikit tinggi ),  10 - 20 ng/ml ( cukup tinggi ) dan 20 - 35 ng/ml ( sangat tinggi ). 

Atas kehendak ALLAH, bokap dapat informasi bahwa ada obat herbal (Lingzhi Kapsul produk Shuang Hor) yang bisa dikonsumsi agar kondisi kesehatannya membaik.  Dengan doa dan usaha, bokap memulai pengobatan dengan minum obat herbal tersebut, diselingi dengan obat dokter (Casodex ).

Saya sarankan bokap untuk TIDAK kemoterapi, karena efeknya lebih banyak merusak sel-sel tubuh yang sehat ketimbang membunuh sel-sel kanker.  Hasil browsing membawa keputusan untuk minum rebusan daun sirsak ( yg pohonnya sudah pernah berbuah ) sebagai pengganti kemoterapi.  Kemampuan air rebusan daun sirsak dalam mematikan sel-sel kanker jauh lebih kuat daripada kemoterapi, oleh karena itu bokap menggunakan cara ini.

Bokap juga diet makanan, hanya sayuran, buah-buahan dan umbi-umbian yang dikonsumsi.
Semua protein hewani, seafood, ikan laut pantang dimakan. (update : saat ini sudah bisa mengkonsumsi sop ayam dan ikan gabus).

Setelah 4 bulan mengkonsumsi obat herbal tersebut, kondisi bokap membaik.  PSAnya turun drastis, mencapai dibawah 5.  Kondisi kesehatan bokap yang makin baik ini membuat semangatnya untuk hidup normal (secara psikis bokap stress) makin besar.  Sampai hari ini kondisi bokap semakin membaik meskipun memang PSA nya sempat naik terus karena sempat berhenti konsumsi obat dari dokter (sesuai anjuran dari dokter), tetapi secara umum bokap sudah beraktivitas dengan baik dan normal.  Bahagia sekali karena saat ini bokap sudah pulih kesehatannya.

Saat ini bokap masih terus mengkonsumsi obat herbal tersebut dan merasa lebih sehat dan berenergi. Mudah-mudahan sharing ini bermanfaat bagi para bapak/ayah yang sedang mengalami kondisi yang sama / mirip.

Buat yang sedang sakit, Semangat!!!  Saya doakan anda segera sembuh. Amin.
Kalau ada yang mau ditanyakan, silahkan tinggalkan pesan.  Terima kasih.

Senin, 06 Februari 2017

Edisi 4 bokap sakit ( dan gusi gw yg bengkak / abses )

Urusan bokap di RS beres, sambil menunggu hari kepulangan ke  Indonesia, saya mulai ngurusin gusi yg bengkak.  Coba ke klinik gigi deket hotel, harus balik lagi besoknya, dan akhirnya batal balik karena pas malemnya nemu 1 lagi dokter gigi di dekat hotel juga, dengan takut2 akhirnya ditangani oleh dokter gigi yg kalo di Indonesia sudah di tuntut malpraktek kali yah ( pengalaman paling mengerikan selama saya ke dokter gigi ).
Dokternya pake bahasa yang saya gak paham, lebih banyak bahasa "tarzan"-nya, jadi komunikasi ga lancar, trus karena kondisi gigi sakit banget, dia sibuk nge-bor gigi saya sambil nanyain, yang ini yg sakit?  atau yg ini? yang mana yg sakit?  *sambil ketok2 gigi saya  ( saya berasa kayak kelinci percobaan!! )
Sampe akhirnya ketemu juga gigi penyebab gusibengkak, itu nemunya setelah dia SALAH nge-bor gigi saya yg lain ( gigi yg sehat )  *sebel
Dalam proses nyari gigi penyebab sakit itu saya sempat teriak-teriak karena gusi lagi bengkak, si dokter ketok2 gigi saya terus, sadis!!
Setelah gigi yang sakit ketemu, si dokter ga mau nambal gigi yg udah dibolongin,  katanya ( udah di translate ) : kamu cabut aja itu gigi kalo sudah sampe di Indonesia, karena itu gigi sudah tidak bisa ditambal lagi, udah rusak.
Sambil ngomel, dia nambahin : gigi udah rusak kok masih di tambal.....bla...bla...bla...
Makin jengkel deh saya, tapi kalo lagi sakit gigi, udah gak perduli deh si dokter mau ngoceh apa, lah sakit giginya udah nyampe kepala, bikin nyut-nyutan.
Penderitaan agak mereda setelah minum obat anti nyeri.

Setelah balik ke Indonesia, saya sempat perawatan akar gigi di salah satu Klinik Gigi ( sebut saja "A" ) yang looks like Proffesional, bahkan perlengkapan dan bahan-bahan yang dipakai juga diakui sesama dokter gigi sebagai Kualitas No.1. But, I do not feel that way....
Menurut dokter gigi lain yang sempat saya datangi ( klinik gigi lain, sebut saja "B" ), begitu nama Klinik "A"  ini saya sebut, si dokter di Klinik "B" langsung bilang kalo hasil tambalan sementara di Klinik "A" ini ( saya udah sempat berobat beberapa kali di Klinik "A" ini ) masih bagus, dan saya malah disarankan untuk kembali ke Klinik Gigi "A" tersebut.
Sampai saat ini saya belum sempat balik ke Klinik gigi "A"  tersebut, sibuk dengan urusan anak.

Rabu, 11 Mei 2016

Edisi 3 bokap sakit

Kembali kepada kondisi bokap yang gak bisa BAK secara normal, gak bisa BAB secara normal (harus pake pencahar), bener-bener bikin bokap stress, capek pikiran dan fisiknya makin lemah karena kurang makan ( takut makan karena bisa masuk ga bisa keluar ), dan kurang tidur ( baca : ga bisa tidur kalo banyak pikiran ).

25 April 2016
Bokap dan nyokap terbang dari Palembang ke Jakarta by Lion Air, di bandara SMB II sempat ditahan oleh pihak maskapai karena "takut" bokap ga kuat terbang, dan akhirnya kudu minta pendapat medis di Klinik Bandara ( baca : bayar 30 ribu untuk secarik kertas pernyataan dr Klinik kalau bokap mampu melanjutkan perjalanan ).

Tiba di Jakarta, saya jemput di Terminal Kedatangan 1B, lalu karena kondisi bokap yg lemes, akhirnya seorang petugas Blue Bird yg baek hatinya bersedia bantu saya mencari taxi yang bersedia mengantar kami ke Terminal 3.  Sopir yang bersedia mengantar kami adalah sopir TAXIKU karena pada saat itu armada taxi yang tersedia hanya Taxiku, dan terima kasih banget buat pak Sopir dan petugas yang sudah membantu kami. Semoga Allah memberikan kesehatan dan rejeki kepada kalian.

Di Terminal 3, saya langsung minta tolong kepada petugas Air Asia untuk menyediakan kursi roda (di sini ternyata fasilitas kursi roda GRATIS ) dan petugas membantu kami dengan sangat baik, mulai dari check in sampai naik bus yang menuju pesawat.  Kebayang beratnya mengangkat kursi roda plus orang yg duduk di kursi ke dalam bus.  SALUT!!!  Saat kami berangkat ada 13 kursi roda, bayangkan capeknya petugas lapangan AA yg bolak balik naikin dan turunin penumpang dari bus.  Thanks for your excellent service!

Perjalanan menuju Penang 2 jam 10 menit, sesampainya di Penang sudah jam 3.55 pm (waktu Malaysia, yg mana lebih cepat 1 jam dari Indonesia ).  Turun dari pesawat, dimulailah deritaku selama di Penang, gusi kanan atas nyut-nyutan dan nyeri sampai terasa di kepala, air mata juga ikut2an keluar menahan sakit. Tapi karena masih ribet sama bagasi, imigrasi, kutahan saja rasa nyeri itu, sampai akhirnya tiba di dekat pintu keluar airport, bokap dan nyokap minta dibelikan nomer seluler Malaysia dulu.  #Hufff
Beli kartu baru buat HP nomer Malaysia D*G*  dan beli air minum untuk konsumsi obat sakit gigi -->  beli/bungkus bihun goreng dan kwetiau goreng di lantai atas (masih di dalam airport) #sambil nangis nahan sakit.

Disini saya kasih info biaya sekalian, biar yang pengen berobat ke Penang punya gambaran butuh berapa duit ( yg pasti kudu korek kantong yg dalem, hiks..hiks.. )

Taxi Airport - Link Hotel ( MYR.44.70 ) ini naek taxi dengan fare resmi yah.

Sampe di Link Hotel, 90 Rangoon Road,  disambut dengan ceria oleh staff ( asumsi saya : beliau ini pemilik hotel, Mr. Han ), diberi minum infused water yg dingin.  Cuaca saat itu panas dan berasa penat saking panasnya.
Proses check in menyenangkan karena diajak ngobrol dengan bahasa campur aduk ( Inggris-Malay-Mandarin) dilanjutkan dengan masuk kamar , rebahan bentar, terus makan :)
Untuk Link Hotel, siapkan MYR.50.00 untuk deposit. Saya pesan lewat Agoda, kebetulan dapet murah tuh, tarif promo, 2 malem cuma 659 ribu utk kamar Deluxe Triple.

Malam harinya laper lagi, hehehe...saya dan nyokap mencari food market di jalan Macalister.  Makanan lezat dan murah, kisaran dari MYR.3.50 ( bubur ayam yg super sedap ) sampai MYR.12 ( western food atau sushi ).

26 April 2016
Day 1 ke RS,ternyata bokap maunya periksa masalah BAB nya dulu, akhirnya kita ngantri dokter Goh Tiong Meng, General Surgery, di Island Hospital Penang.  Beliau adalah dokter yg perhatian dan santun, memeriksa bokap dengan teliti dan kerjanya juga cepat.  Bokap dijadwalkan untuk melakukan Colonoscopy pada hari Kamis, 28 April 2016, dan konsultasi kembali di hari tersebut.
Ketika kami menceritakan kondisi kesehatan bokap kepada beliau,  dr.Goh Tiong Meng dengan segera merekomendasikan dokter yang available dan kompeten untuk spesialisasi Urologi, dr.S.Sritharan.
Setelah beres konsultasi dengan beliau, kami langsung dirujuk dan diantarkan oleh perawat dan petugas RS menuju ruang kerja dr.S.Sritharan.  Beliau menguasai 5 macam bahasa: Indonesia, Melayu, Inggris, Tamil dan Hokkien,  hebat ya!
Setelah menunggu antrian, kami masuk ke ruang periksa dan bokap tiduran bentar di tempat tidur pasien, dan mulai diperiksa oleh beliau.
Kerjanya pun sama tangkasnya dengan dokter Goh, bokap sudah selesai di USG, kemudian diminta untuk menunggu sambil makan siang dulu di kantin dan kembali jam 2 siang.

Penanganan bokap selanjutnya adalah bokap di test laju air seni nya, dan karena kondisi nya cukup serius, dokter menyarankan bokap tetap pakai cateter, dan bokap diajari oleh asisten dokter bagaimana cara memasang cateter sendiri ( INI yang tidak diajarkan oleh perawat-dokter di Indonesia, akibatnya pasien "terpaksa" memiliki ketergantungan pada perawat/dokter/RS ).

Setelah selesa, bokap diresepkan obat dan diminta kembali ke RS setelah masa pengobatan sebulan, jadi untuk sementara bokap sudah bisa kembali ke tanah air.










Edisi 2 bokap sakit

ENG ING ENG....
Lanjut

Pengalaman mengurus perpanjangan Paspor bokap yang selesainya LAMA, gak sesuai dengan janji Kantor Imigrasi yang digembar-gemborkan 3 hari kerja selesai??

7 April 2016
Bokap dan nyokap saya antar ke Kantor Imigrasi I kota Palembang, setelah selesai di foto, beres....pulang ( kondisi bokap masih bawa selang kateter dan kantong wadah kencing ).
Seharusnya tanggal 12 April 2016 , Paspor bokap selesai dong.........#kalo sesuai janji sih

12 April 2016
Ketika konfirmasi mau ambil Paspor ( yg diasumsikan sudah selesai ), eh...ternyata disuruh foto lagi, dengan alasan ada ERROR di sistem ( WHAT THE???  )  dan terpaksa bokap dan nyokap balik lagi deh ke Kantor Imigrasi buat foto ulang.  CATATAN : bokap masih pakai kateter

Kembali dengan asumsi 3 hari kerja selesai, tanggal 15 April, saya konfirmasi lagi, apakah Paspor sudah selesai?  Dan ternyata belum, alasan nya juga gak jelas, cuma bilang sistemnya error, gak bisa bayar??  #gakpahamsaya

Lanjut....hari Senin, tanggal 18 April saya tanyakan lagi, tetapi masih belum ada hasil. Paspor masih belum selesai.  Akhirnya saya menulis laporan di LAPOR.GO.ID di tanggal 19 April 2016, 14:21:30.
Dan baru diteruskan ke Direktorat Jenderal Imigrasi di tanggal 09 May 2016, dan memperoleh jawaban di hari yang sama.   Buset deh, apa-apa yg berhubungan dengan pelayanan publik, keluhan publik, semuanya pake #LAMA...

21 April 2016
Akhirnya selesai sudah penantian Paspor baru bokap, dan akhirnya bisa pesan tiket dan hotel untuk berobat ke Island Hospital Penang, Malaysia.



Babak baru (lagi) dalam hidup - edisi 1 bokap sakit

Tahun 2016, tahun berat bagi kami sekeluarga.

Bermula saat bokap tidak bisa kencing (BAK) di pertengahan - akhir Maret, alhasil dibawa ke UGD RS Charitas, Palembang, dan bersyukur karena RS bersedia menerima bokap di instalasi rawat inap.
Setelah di rawat 2 hari, konsul dokter Urologi, dr. Arizal Agoes, SpB, SpU, dilakukan USG yang menunjukan pembengkakan prostat.
Akhirnya bokap dijadwalkan operasi prostat pada tanggal 28 Maret 2016, sekalian dilakukan biopsi untuk pengecekan di Lab PA.
Hasil biopsi tidak menggembirakan, karena pembengkakan prostat bokap di diagnosa sudah menjadi kanker dengan Glasson Score 4+5 = 9, yang mana berarti kanker stadium di atas 2.
Hasil tersebut membuat shock kami sekeluarga, terutama bokap yang selama ini telah menjalani hidup sehat, menjaga diet makanannya.  Sungguh, ini benar-benar diluar perkiraan.

Bagi kaum Adam, sebaiknya mulailah memeriksakan diri apabila usia Anda sudah memasuki 40 tahun, biasa kalau medical check up ada tambahan item untuk pria ( yang berhubungan dengan Prostat ) dan bagi kaum wanita yang telah memasuki usia 35 tahun ( yg berhubungan dengan Papsmear dan Mamography )
Tentang Kanker Prostat silahkan  klik disini

Lanjut ke perjuangan bokap selanjutnya, ternyata....berobat di Indonesia tanah airku ini, kalau gratisan ( baca:pakai BPJS kesehatan) harus super duper sabar....

Setelah operasi, bokap masih pakai kateter karena tidak bisa BAK, dan ternyata tidak bisa BAB juga, hadeh.....sengsaranya.. Setelah ga bisa BAB 10 hari, akhirnya di injeksikan sejenis obat untuk bikin mules dan keluarlah semua feses yang dipendam 10 hari itu, sampe toilet RS nya mampet #fiuhhh

Akhirnya bokap diperbolehkan pulang, dengan kondisi "masih" belum bisa kencing (BAK), dan "mau tak mau" harus pakai kateter. Selama 3 minggu, bokap harus bolak balik ke RS untuk mengganti selang kateter, sementara karena pakai BPJS, bokap di rujuk ke RSMH ( RSU kelas A #katanya) karena kondisi penyakit bokap butuh pengobatan lanjutan yaitu pengobatan kanker.
Lagi-lagi, dicatat dan diingat-ingat yah, kalau pake BPJS kudu super duper sabar,  sebagaimana sebagian besar RSU di Indonesia, pelayanan publik yang mana jumlah pasien nya bisa ratusan sampe ribuan per hari, maka bokap harus pergi pagi pulang petang...
Day 1 berobat di RSMH
Pagi jam 6 ambil nomer antrian, dan dapet nomer 239, ckckck...udah ratusan...dan ternyata ini memang kondisi sehari-hari (baca : tiap hari antrian mengular)
Jam 9 diriku balik lagi ke RS untuk mengurus pendaftaran bokap.  Sekitar jam 11 siang, bokap dipanggil masuk untuk dimintai keterangan oleh residen, dan kemudian menunggu lagi di ruang tunggu ( no AC yah...jadi tau deh rasanya gimana ). Akhirnya dokter konsulen hadir, mulailah pemanggilan ulang pasien, sampai jam 12an, dokternya ISHOMA ( kebetulan hari Jumat, jadi dokternya Shalat Jumat ). Karena udah kelaparan, saya menyarankan bokap dan nyokap pulang dulu untuk makan ( bokap sudah mulai diet ketat, no goreng2an, no MSG, no makanan berpengawet, no fast food, hanya makan sayur dan buah, sesekali kuah sop ayam dan ikan gabus saja).
Balik ke RSMH sdh jam 2 an, dan ternyata sudah ketinggalan antrian, Dokternya sudah pergi lagi #fiuhhh  ( kasian deh), dan akhirnya kita cuma ketemu sama perawatnya yang ngasih lembaran dari Dokter untuk rujukan USG.
Maka pergilah kami ( bokap dan diriku ) ke bagian USG, dan....lagi-lagi, kudu sabar... dijadwalkan USG tanggal 19 April, wkwkwkwk..... padahal hari itu baru tanggal 8 April 2016, GILA GAK??
Kagak niat banget ini RS melayani pasien BPJS, ckckck...

Di Indonesia tercinta ini, motto nya : " KALO MISKIN, JANGAN SAKIT YA "